Assiry gombal mukiyo, 2016
Pergi jauh meninggalkan tanah kelahiran, meninggalkan keluarga dan orang-orang yang dicintai demi meniti ilmu dan keahlian tentang kehidupan. Rela bersusah payah, merasa lapar dan haus, letih dan lelah, hidup mengelana hanya berpayung langit, menjadi bahan cemoohan dan gunjingan setiap orang yang dilewati. Menahan lapar karena harus berpuasa, Sholat malam, wirid dan zikir malam. Inilah derita mencari ilmu yang musti dirasakan oleh Santri -Santri Pskq Modern Kudus Jateng. Adalah gambaran orang yang sedang berkelana untuk mencari hakikat arti hidup. Karena jika kita tidak kuat menahan derita dan sakitnya mencari ilmu maka kelak kita tidak akan pernah merasakan bagaimana lezatnya menikmati buahnya ilmu itu sendiri.
Allah telah menciptakan segala sesuatu di alam ini untuk dijadikan sebagai "Guru Kehidupan". Ada banyak makna dari setiap ciptaannya kalau kita mau memikirkan dan memahaminya.
Lalu apa pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari pohon pisang?
Tahukah jika pohon pisang tidak akan mati sebelum berbuah. Sepanjang pohon pisang tersebut bonggol atau akarnya masih ada di atas tanah, maka dia akan terus hidup sampai akhirnya berbuah baru kemudian mati. Meskipun ia didalam cor dan beton sekalipun terpendam tanah. Selama itu pula pohon pisang akan hidup bahkan mampu menembus bangunan dan kokohnya beton itu. Seolah -olah ia berkata:" Aku tidak akan pernah mati sebelum secuil hidupku ini menghadiahkan buah untuk kehidupan Semesta".
Selain itu, pohon pisang akan terus beranak -pinak sebelum dia berbuah dan mati. Artinya dia sudah mempersipakan generasi penerus yang akan mewarisi seluruh sifat-sifatnya sebelum dia mati.Kita harus terus berbuah sebelum kita meninggalkan dunia ini. Maka sepanjang hayat masih dikandung badan, teruslah berkarya dalam bentuk apa saja dan memberikan buah manfaat untuk manusia lainnya. Susah -payah bahkan linangan air mata darah harus nembanjiri pipi kita, patah dan remuk redam tulang -tulang kita tidak ada halangan untuk membuahi setiap langkah kita dengan ranumnya buah kemanfaatan dari letihnya dan susahnya belajar. Inilah filolofi pohon pisang yang harus terus ditiru dan dijadikan ladang bagi Santri -Santri PSKQ Modern atau siapapun itu dalam hamparan kehidupan ini.
Sabda Nabi Muhammad SAW "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya". Selain diri kita, pemikiran kita, harta kita bisa bermanfaat untuk orang lain, untuk masyarakat, untuk bangsa dan agama, tentu kita juga harus mempersiapkan keturunan yang akan melanjutkan kehidupan kita dalam memberikan manfaat untuk orang lain. Tentu anak-anak kita harus kita bekali dengan ilmu agama dan kecerdasan dalam bersosial dan semacamnya.
Jika pisang saja memilki "gaya hidup" seperti itu maka sangat rendahnya nilai manusia jika manusia hidupny dihabiskan untuk merusak, membunuh, korupsi, menipu, dan memakan sesamanya.
0 komentar:
Posting Komentar