Oleh : Dr. KH.Sirajuddin AR.M.Ag
Penyunting: Muhammad Assiry
Penyunting: Muhammad Assiry
Diskusi hangat soal-soal Seni Islam tentang ETERNAGATE:
Mengerjakan apapun termasuk menggunakan kuas untuk melukis,
haruslah dengan KEYAKINAN halal-haramnya. Bagi yang yakin kuas Eterna
dari bulu babi ysng diharamkan & tahu adanya bukti hal penelitian
(MUI), seyogyanya berganti ke kuas yang "diyakini" dari bulu musang, unta,
kambing, kelinci atau sintetik nilon/serabut pohon (mizaj ballastiik)
seperti merek Picasso dll. Bila masih menggunakan Eterna, dia berdosa.
Bagi yang tahu bahwa "bristle" berarti bulu atau bulu babi (2 kmungkinan maknanya), dan yakin bahwa Eterna belum tentu dari bulu babi, dia bisa menggunakannya, seperti makan daging yang belum diketahui halal haramnya, maka, seperti anjuran Nabi "sammillaha wa kulhu" (bacalah "bismillah" lalu makanlah). Berarti tidak harus repot-repot lagi menelitinya sebelum memakainya. "Bismillah" lalu gunakan. Atau "Abtadi'ul imla'a bismizzatil 'aliyyah".
Saat pelukis ksligrafi dari Cina Abu Bakar Ma Xinjiang bertamu ke rumah saya, dia bilang kuas Cina yang dipakainya dibuat dari bulu musang. Ada juga yang mnyimpulkn, haramnya babi adalah dagingnya, selain dagingnya bisa dimanfaatkan (asal tidak dimakan!). Ini paralel dengan bolehnya memanfaatkan kulit binatang spt kata Nabi:
ايمااهاب دبغ فقد طهر
(Kulit binatang apa saja kalau sudah disamak dinyatakan sudah suci). Nabi Muhammad SAW tidak mengecualikan kulit babi, bahkan ketika melihat Maemunah menyeret bangkai kambing untuk dibuang, Nabi menawarkan "Mbok yo dimanfaatkan kulitnya". Itu bangkai ysng sudah jelas haramnya. Maka ada yang membolehkan menjahit dengan benang dari bulu babi.
Kalau ada yang mngatakan "Al-khash urida bihil 'am" (khusus disebut daging babi tapi maksudnya umum tubuh babi keseluruhan), itu adalah kesimpulan ulama dan bukan dari teks Alquran. Tentang ini saya pernah wawancara dan berdialog dengan Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML.
Nah, terserah menyimpulkan & memilih yg mana. Bisa memakai kuas bulu babi atau tidak. Tapi bagi orang wara', dia akan memilih kuas dg bulu non babi.
TINGGALKAN YG MERAGUKAN
Yang paling baik, menggunakan peralatan lukis dengan penuh keyakinan. Yang meragukan harus ditinggalkan, sesuai dg kaedah:
دع ما يريبك الي ما لا يريبك
(Tinggalkan yang meragukan kamu kepada yang tidak meragukan kamu).
============================================================================
Illustrasi:
- Karya Kaligrafi kontemporer Dr.KH.Didin Dirajuddin AR, M.Ag.
- Tulisan ini dikirim oleh Guru saya Dr. KH. Didin Sirajuddin pada hari kamis, 3 Nopember 2016 melaui WA saya.
Bagi yang tahu bahwa "bristle" berarti bulu atau bulu babi (2 kmungkinan maknanya), dan yakin bahwa Eterna belum tentu dari bulu babi, dia bisa menggunakannya, seperti makan daging yang belum diketahui halal haramnya, maka, seperti anjuran Nabi "sammillaha wa kulhu" (bacalah "bismillah" lalu makanlah). Berarti tidak harus repot-repot lagi menelitinya sebelum memakainya. "Bismillah" lalu gunakan. Atau "Abtadi'ul imla'a bismizzatil 'aliyyah".
Saat pelukis ksligrafi dari Cina Abu Bakar Ma Xinjiang bertamu ke rumah saya, dia bilang kuas Cina yang dipakainya dibuat dari bulu musang. Ada juga yang mnyimpulkn, haramnya babi adalah dagingnya, selain dagingnya bisa dimanfaatkan (asal tidak dimakan!). Ini paralel dengan bolehnya memanfaatkan kulit binatang spt kata Nabi:
ايمااهاب دبغ فقد طهر
(Kulit binatang apa saja kalau sudah disamak dinyatakan sudah suci). Nabi Muhammad SAW tidak mengecualikan kulit babi, bahkan ketika melihat Maemunah menyeret bangkai kambing untuk dibuang, Nabi menawarkan "Mbok yo dimanfaatkan kulitnya". Itu bangkai ysng sudah jelas haramnya. Maka ada yang membolehkan menjahit dengan benang dari bulu babi.
Kalau ada yang mngatakan "Al-khash urida bihil 'am" (khusus disebut daging babi tapi maksudnya umum tubuh babi keseluruhan), itu adalah kesimpulan ulama dan bukan dari teks Alquran. Tentang ini saya pernah wawancara dan berdialog dengan Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML.
Nah, terserah menyimpulkan & memilih yg mana. Bisa memakai kuas bulu babi atau tidak. Tapi bagi orang wara', dia akan memilih kuas dg bulu non babi.
TINGGALKAN YG MERAGUKAN
Yang paling baik, menggunakan peralatan lukis dengan penuh keyakinan. Yang meragukan harus ditinggalkan, sesuai dg kaedah:
دع ما يريبك الي ما لا يريبك
(Tinggalkan yang meragukan kamu kepada yang tidak meragukan kamu).
============================================================================
Illustrasi:
- Karya Kaligrafi kontemporer Dr.KH.Didin Dirajuddin AR, M.Ag.
- Tulisan ini dikirim oleh Guru saya Dr. KH. Didin Sirajuddin pada hari kamis, 3 Nopember 2016 melaui WA saya.
0 komentar:
Posting Komentar